1,166 total views, 6 views today
DELIK-HUKUM.ID ( SUNGGAL ) — Setelah tersiar kabar mengenai adanya dugaan kongkalikong atau lobi-lobi dengan pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara hingga membuat barak narkoba Paya Geli Kecamatan Sunggal eksis beroperasi hingga saat ini ternyata belum mendapat jawaban jelas oleh pihak terkait.
Melalui sambungan whatassapp kru media ini berusaha melakukan konfirmasi terhadap Brigjend Pol Toga Panjaitan selaku Kepala BNNP Sumut Sabtu (1/6) namun bukan keterangan jelas didapat melainkan gambar stiker jempol yang dikirimkan pria berpangkat Bintang 1 di pundaknya itu kepada wartawan.
Aneh tapi nyata itulah yang terjadi pada sebuah barak narkoba Paya Geli yang dikomandoi sang bandar Besar Syafii alias Pi’i seorang mantan narapidana dalam kasus narkoba dan pernah mendekam di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta beberapa tahun silam.
Barak atau tempat peredaran narkoba yang lokasinya berada di tengah hutan dan kebun pisang ini ramai didatangi para pengguna narkoba dan selalu ramai apa lagi beberapa barak narkoba yang ada di kawasan Kelambir V tutup bahkan ada yang digerebek berulang-ulang hingga membuat para pengguna meramaikan lokasi yang sebelumnya pernah di “gulung” oleh petugas kepolisian.
Sebelumnya Ketua Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Sumatera Utara Fika Lubis melalui telepon seluler Jumat (31/5) kepada wartawan media ini menyampaikan rasa prihatinnya terhadap Provinsi tempat kelahirannya ini menjadi daerah zona merah terbesar sebagai tempat peredaran dan pengguna narkoba paling banyak di Negara Republik Indonesia ini.
“sedih rasanya mendengar Provinsi Sumut ini disebut zona merah peredaran maupun pengguna narkoba dan saya menjadi khawatir melihat masa depan anak-anak saya yang usianya saat ini ada remaja dan juga ada yang masih balita bila sekarang kampung kita sudah zona merah”kata Fika.
Pria yang dikenal vokal ini mengkritik sekaligus meminta kepada Kapoldasu Irjend Pol Agung Setya Imam Effendi dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Brigjend Pol Toga Panjaitan agar mulai membenahi negara ini mulai dari bawah untuk menghindari penjajahan kembali bilamana generasi bangsa rusak karena narkoba tersebut.
“Bapak Kapoldasu dan Bapak Kepala BNNP Sumut mari kita benahi negara kita mulai dari Provinsi Sumut ini agar jauh dari narkoba karena dampaknya sangat bahaya untuk anak cucu kita ke depan jangan sampai kita di jajah negara asing lagi dan dalam tanda kutip saya berharap kepada Bapak yang berpangkat Jenderal pada institusinya ini untuk “menolak” rupiah dari bos narkoba karena kasihan masa depan keluarga dan negara kita ini bila rusak karena narkoba” kata Fika Sembari memberitahu kepada wartawan mengenai posisinya saat ini yang tengah berada di Kuala Lumpur Malaysia. ( TIM )
