615 total views, 3 views today
Depok, DELIK – HUKUM.ID. Universitas Maranatha bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teologi IKAT, Tim Misi Nomensen, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Jawa Barat, Sinode Gereja Kristen Pasundan (GKP), dan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPD-PIKI) Provinsi Jawa Barat, menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Generasi Unggul Majukan Bangsa Menuju Indonesia Emas”.
Seminar Nasional diadakan di auditorium kampus Universitas Maranatha, Bandung, Jawa Barat, dengan menghadirkan pembicara utama Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly SH, M.Sc, Ph.D.
Acara dibuka dengan penampilan angklung Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) dan Vocal Group Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Ketua PGIW Jawa Barat, Pdt. Roosevelt. H. L. Tobing, S.Th., M.A, dalam sambutan pembuka menuturkan generasi muda saat ini adalah gereja yang akan memimpin di masa mendatang. Menurutnya melalui melalui tema yang diangkat diharapkan dapat memberikan suatu pendidikan berwawasan kebangsaan bagi para pemangku kepentingan di gereja.
“Seminar ini berguna bagi generasi muda, fungsionaris dan aktivis gereja, dan keluarga-keluarga. Bagaimana kita memperlengkapi dan mempersiapkan generasi unggul yang berwawasan kebangsaan Indonesia,” ujar Roosevelt.
Roosevelt juga mengungkap bagaimana nilai keteladanan dapat ditiru dari sosok Yasonna Laoly, yang merupakan kader gereja dan kini dipercaya sebagai Menkumham selama dua periode di kabinet kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menurutnya Yasonna adala produk didikan gereja yang mesti dijadikan role model oleh para pemimpin gereja untuk mempersiapkan generasi mendatang.
“Maka bagaimana kita mempersiapkan generasi ini agar berguna bagi bangsa dan negara di masa mendatang,” tambahnya.
Ketika membawakan orasi ilmiahnya, Yasonna mengurai soal kondisi Indonesia saat ini yang sedang mempersiapkan diri menjadi sebuah negara maju pasca melewati covid-19, di waktu yang sama pula sekaligus diperhadapkan dengan tantangan ekonomi global yang kian kompleks.
Menurutnya menciptakan generasi emas menjelang usia 100 tahun Republik Indonesia, di tahun 2045, harus didukung dengan cara mempersiapkan generasi berstandar Sumber Daya Manusia yang unggul dan memiliki perspektif global. Apalagi Indonesia juga akan menjelang kondisi di mana bonus demografi terjadi dan diprediksi akan menjadi sebuah negara dengan kekuatan ekonomi nomor 5 di dunia.
“Banyak tantangan tentunya, kalau kita tidak bisa melewati tantangan tersebut makan mimpi Indonesia emas tidak bisa terwujud,” ujarnya
Dirinya juga menyinggung kondisi dunia saat ini yang tengah mengalami percepatan pengembangan teknologi, khususnya teknologi digital, di era Revolusi Industri 4.0. Menurutnya generasi muda Indonesia sedang diperhadapkan dengan kecepatan akses informasi melalui gawai di tangan mereka, sehingga diperlukan langkah bijak dalam pengelolaannya.
“Everything is digital, dan zaman Indonesia emas, adalah zaman di mana persaingan soal penguasaan kecepatan dalam hal teknologi digital,” ungkapnya sembari menjelaskan pesan dari Presiden Jokowi soal perlunya mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul, melalui dunia pendidikan.
Untuk itu dirinya mengungkap, dibutuhkan suatu cita-cita yang tinggi, inovasi, juga budaya kerja keras dalam mewujudkannya.(JON/RUDEP DEPOK)