3,763 total views, 9 views today
Jakarta,DELIK-HUKUM.ID-muhammad fadillah Safawiyanto(MFS),Seorang pelajar korban Pengeroyokan,di kabarkan tidak dinaikan kelas ,oleh pihak sekolah tempat korban belajar yakni sekolah menengah kejuruan (SMKN) 34 Jakarta pusat,
Menurut keterangan yang di sampaikan orang tua korban ke awak media,sejak kejadian pengeroyokan kepada anaknya yang di lakukan oleh oknum pelajar sekolah lain,sengaja tidak dilaporkan ke pihak kepolisian, tetapi hanya memberikan surat dari(RS Harum)kali malang,ke pihak sekolah anaknya dengan alasan sakit sesuai surat keterangan dari(RS Harum) kali malang karena kekhawatiran kalau timbul kesulitan di kemudian hari,
(5/8/2023)
Setelah membuat laporan sakitnya korban malah sebaliknya menjadi permasalahan di sekolahnya,yang di sebabkan tidak adanya komunikasi antar guru mata pelajaran dan wali kelas,
Selanjutnya orang tua korban menerima kabar anaknya tidak naik kelas,
“dari situ (setelah kejadian pengeroyokan) saya tidak lapor polisi karna saya orang susah takut di persulit apalagi menyangkut urusan sekolah”,tuturnya,
“saya takut berlarut larut bahkan takut anak saya di keluarkan juga dari sekolah juga takut di kemudian hari anak saya di kira membesarkan masalah,dan anak saya di sekolah bermasalah di luar serta dimusuhi sekolah lain.
“kalau kami buat laporan akhirnya kami hanya lapor kesekolah dengan alasan anak saya sakit dengan beberapa kali memberi surat dari dokter untuk istirahat,
“memang ada pangilan orang tua kesekolah saya menjelaskan kalau anak saya sakit bahkan surat dokter berikutnya surat kontrol saya serahkan ke wali kelas “,bebernya,
“saat itu saya minta ke wali kelasnya untuk minta soal ulangan penilaian akhir tahun yg anak saya tidak ikuti satu hari yakni matematika dan penjas.Untuk guru penjas di depan saya sendiri bilang karena sudah tau sakit akan tetep saya beri nilai”,lanjutnya,
“Seterusnya guru matematika saya wa untuk minta soal ulangan buat anak saya kerjakan di rumah,gurunya matematika bilang tidak tau anak saya sakit karena surat dokternya tidak sampe ke beliau oleh wali kelasnya nya” ,
“selanjutnya saya bilang ke wali kelasnya tapi di situ wali kelasnya tidak bilang lagi mata pelajaran apa lagi yang anak saya belum tuntaskan”,ungkapnya
“yang terakhir wali kelasnya bilang untuk guru agamanya nanti ketemu di sekolah,seperti itulah yang saya tidak mengerti sekarang sudah mau pembagian rapot besok, 1 hari sebelum nya wali kelas datang ke rumah memberi tau kalau anak saya tidak dapat naik ke kelas berikutnya di karenakan banyak tugas yg tidak selesai”,
“ini yang membuat saya bingung kenapa tidak dari jauh jauh hari anak saya di beri tugas yang belum di selesaikan, padahal sebelum nya anak saya pernah di suruh selesaikan tugasnya di kejar bahkan sampai tidak tidur buat menyelesaikan tanggung jawabnya”,tegasnya,
“itu sebelum anak saya kena musibah di jegal dan di keroyok beberapa motor anak sekolah lain”,
“kenapa sudah detik kenaikan kelas pengambilan rapor besok wali kelas baru memberi tau kalo anak saya tidak bisa naik kelas karena tugas nya banyak yang tidak selesai”,pungkasnya mempertanyakan.
Sedangkan kronologi pengeroyokan terhadap korban yang di lakukan oleh oknum kelompok pelajar dari sekolah lain,kejadian pada hari kamis,8 juni 2023.sekira jam 11.30 wib, bertempat di jalan terusan I gusti ngurah hai,
Bermula korban pelajar SMKN 34 pulang sekolah memakai sweater almamater sekolahnya,menggunakan motor tiba di jalan tersebut di jegal oleh oknum pelajar dari sekolah lain yang tidak di kenal korban,
Korban merasa terancam dengan beberapa sepeda motor mau menabrak ke arahnya oleh oknum kelompok dari sekolah lain tersebut, korban berusaha membela diri,akhir nya korban terluka parah dengan sabetan senjata tajam, di pinggangnya ususnya nyaris keluar,
Setelah korban mengalami luka luka ,oknum pelajar sekolah itu kabur.Setelah kejadian korban masih sadar ,karena bingung mau kerumah sakit dan tidak memiliki uang,akhir nya memutuskan pulang ke rumah dengan keadaan luka sayat yang cukup dalam juga darah yang membasahi pakaian .
Sesampai nya di rumah sodara paling tua,korban langsung di antarkan ke RS harum kali malang,untuk mendapatkan pertolongan,korban mendapatkan jahitan dua lapis luar dalam sebanyak 32 jahitan.
Pihak rumah sakit melalui dokter yang menangani menyarankan ke pihak keluarga bahwa korban di minta istirahat maksimal 3 bulan karena jahitan dalam, sempat tidak sadarkan diri dan kejang kejang saat hendak di bawa pulang ke rumahnya,(har)