1,016 total views, 3 views today
Bekasi,DELIK-HUKUM.ID-Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perumahan dan Permukiman telah merevitalisasi 28 alun-alun yang tersebar di kabupaten dan kota. Terbaru adalah Alun-alun Edu Forest Setu.
Sementara Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat meresmikan Alun-alun Edu Forest Setu hasil revitalisasi di Kabupaten Bekasi, Selasa (15/8/2023).
Kata Ridwan Kamil, revitalisasi Alun-alun Edu Forest Setu dengan anggaran dari bantuan Provinsi Jabar ini bertujuan untuk memaksimalkan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat Kabupaten Bekasi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ridwan Kamil mengusulkan alun-alun yang berkonsep sebagai hutan kota dengan fasilitas dan tujuan edukatif ini menggunakan nama lokal sebagai ciri khas daerah. Ia pun memberi nama Alun-alun Setu Ajarwana.
Alun-alun Setu Ajarwana merupakan area hutan seluas 4 hektare, dan 1 ha sebagai area fasilitas umum.
Revitalisasi alun-alun tiap kabupaten/kota di Jabar merupakan wujud realisasi dari visi Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi era Gubernur-Wakil Gubernur Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan mengatakan, revitalisasi alun-alun memiliki makna luas dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
“Kegiatan ekonomi banyak menggeliat di kawasan alun- alun, juga menjadi lokasi wisata warga dan banyak kegiatan lainnya. Indeks kebahagiaan masyarakat pun meningkat,” ujar Iendra.
Data dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, sebelum alun-alun Setu Ajarwana di Kabupaten Bekasi, tercatat ada 27 alun-alun yang tersebar di kabupaten dan kota lainnya yang disulap oleh Ridwan Kamil.
Kabid Kawasan Permukiman Disperkim Jabar Tri Budi Hendryanto menuturkan. revitalisasi alun-alun merupakan bagian dari visi misi Gubernur Jabar 2018-2023.
Tujuannya tak lain menjadikan alun-alun ini sebagai ruang warga untuk mencerminkan kekayaan dan perkembangan budaya kabupaten/kota itu sendiri.
Misalnya Alun-alun Kabupaten Pangandaran yang dibangun di atas lahan seluas 14.064,697 meter persegi. Ruang terbuka publik tersebut dilengkapi fasilitas lapangan upacara, area bermain, amfiteater, dan shelter UMKM untuk mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Pangandaran.
Alun-alun Kabupaten Pangandaran ini diberi nama spesial oleh Gubernur Ridwan Kamil, yaitu Alun-alun Pangbagea, yang merupakan singkatan dari Pangandaran Bagja, Endah, dan Asri.
Kemudian Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan Cirebon. Revitalisasi dilakukan di atas lahan seluas 9.300 meter persegi.
Gapura Adi dengan warna terakota menjadi ciri khas arsitektur Alun-alun Sangkala Buana untuk memperkuat citra dan mengingatkan kembali masa kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon.
Menurutnya, Alun-alun Sangkala Buana menjadi pusat aktivitas strategis di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon.
Terletak di antara Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Pasar Kasepuhan serta dilengkapi dengan area plaza utama, shelter UMKM, maupun toilet menjadikan alun-alun ini memiliki daya tarik wisata dengan spot yang menarik.
Berbagai pembangunan tersebut akhirnya terlihat hasilnya. Jika dibandingkan 2017 silam, indeks kebahagiaan warga Jabar meningkat pada 2021.
“Indeks kebahagiaan warga Jabar 2014 nilainya 67,66, pada 2021 menjadi 70,23 atau naik 0,65 poin,” tutur Tri.
Selanjutnya, Alun-alun Cimahi direncanakan diresmikan pada awal September 2023, sekaligus merupakan alun-alun ke-29 hasil revitalisasi hingga akhir kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil.[RiF/LiN].