
10,485 total views, 3 views today
DELIK-HUKUM.ID ( DEPOK ) — Diketahui permainan sepak bola adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri dari sebelas pemain, dengan tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri.
Menjelang kompetisi PSSI menggelar Kongres Biasa berlangsung pada Rabu (4/6/2025), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan. Dalam kongres tersebut muncullah kabar yang mengejutkan yakni, salah satu klub Liga 2 musim 2025/2026 yang segera berhome base, di Kota Depok, Jawa Barat.
Diketahui, klub sepak bola tersebut yakni Sumut United yang kini berganti nama menjadi Persikad Depok. Sumut United sebelumnya menjadi klub dengan status promosi sebagai juara Liga Nusantara (Liga 3) musim 2024/2025.
Bahkan, dengan perubahan nama ini cukup mengejutkan karena Sumut United, yang didirikan pada tahun 2019, memutuskan untuk pindah kandang ke Kota Depok, Jawa Barat.
Sebagai pemilik Sumut United, Arya Sinulingga membenarkan, bahwa dengan pergantian nama ini, sebagai alasan ingin fokus pada urusan federasi PSSI.
“Jadi benar (berganti nama). Saya sekarang ingin fokus mengurusi federasi (PSSI),” tegas Arya Sinulingga.
Diketahui Sumut United, yang sebelumnya dikenal dengan nama Karo United pada tahun 2019, memang telah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Kini, setelah promosi lagi ke Liga 2, Sumut United resmi bergabung dengan klub Liga 4 zona Jawa Barat (Jabar) yakni Persikad 1999, yang sebelumnya berjuang di Liga 3 dan Liga 4.
Kedua klub sepakat untuk berganti nama menjadi Persikad Depok dan akan bermain di Liga 2 musim 2025/2026.
Persikad 1999 sendiri bukan klub yang sama dengan Persikad Depok yang dulu dikenal. Peesikad 1999 yang dimiliki pengusaha Kota Depok, Handiayana Sihobing didirikan pada 27 April 2018 dan memperoleh izin untuk berkompetisi setelah mengakusisi Mars Gelatik FC asal Purwakarta pada 2020.
Persikad 1999 yang berjulukan Srigala Margonda sebelumnya telah melewati beberapa musim di Liga 3 dan Liga 4, dan kini bergabung dengan Sumut United.
Sebagai pemilik saham Handiyana, menjelaskan, bahwa Persikad 1999 merupakan klub profesional yang dinaungi oleh PT Persikad Depok Bersatu, dimana didalamnya terdapat beberapa orang pemilik saham dan dirinya menjadi pemilik saham terbesar di perusahaan itu.
“Jadi, sebagai pemilik klub baru Persikad 1999, saya bangga. Selamat, semoga cita cita kami dan beberapa pendiri Persikad agar Persikad bisa kembali ke kasta tertinggi Liga di Indonesia cepat terwujud,” tukas Handiyana dalam keterangan yang diterima, Jumat (6/6/2025).
Persikad 1999 bukanlah Persikad yang dulu pembiayannya menggunakan APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Pada 1990, Persikad yang merupakan klub kebanggaan masyakat Kota Depok yang kerap mendapat dana hibah dari PSSI ini pengelolaannya diambil alih oleh Wakil Wali Kota Depok saat itu yakni Yuyun Wirasaputra.
Persikad hampir dipromosikan ke Divisi Utama pada 2007, namun perubahan sistem Liga Indonesia menghalangi langkah tersebut.
Pada 2015, Persikad dijual oleh tangan kanan Yuyun Wirasaputra yakni AG alias AK, sosok yang diduga ‘mafia’ di Kota Depok ke Purwakarta dan berubah nama menjadi Persikad Purwakarta.
Pada 2017, Persikad yang dijuluki Pendekar Ciliwung berpindah ke Bogor dan berganti nama menjadi Bogor FC. Klub ini akhirnya berganti lagi nama menjadi Sulut United pada 2019.
“Saya pastikan Persikad Depok yang akan bertarung di Liga 2 musim 2025/2026 adalah Persikad 1999 yang berjulukan Srigala Margonda bukan Persikad berjulukan Pendekar Ciliwung,” pungkas mantan Tim Manajer Persikad 1999, Cahyo Budiman saat dihubungi, Sabtu (7/6/2025).
Pertanyaannya, kemana dana hasil penjualan serta dana hibah dari PSSI ke Pesikad Depok yang dulunya klub tersebut dibiayai APBD Pemkot Depok itu!? ( MUL/RED )