689 total views, 3 views today
Ketua DMI H Ismed Hasan
PRABUMULIH,Delik Hukum.Id– Kegiatan rutin Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Prabumulih. Diadakan setiap Ahad Shubuh, keliling dari satu masjid ke masjid lain. Peserta yang hadir seluruh takmir masjid Se-Kota Prabumulih dan tokoh agama tokoh masyarakat, Seperti IKADI, MUI, Baznas, Muhammadiyah, FKUB, Dewan Dakwah, perwakilan NU, BAMUKOI, Ishlahul Ummah dan lainnya.
Ketua DMI Haji Ismet Hasan Dusra, menuturkan bahwa DMI memiliki jargon Makmur Masjidnya Berkah Jamaahnya. Maksudnya adalah Dengan kita memakmurkan masjid melalui kegiatan yang bermanfaat, insya Allah akan membawa kebaikan kepada masyarakat. “Program Safari Subuh sudah berjalan dari tahun 2019 sampai sekarang. Melalui Kegiatan ini, kita berharap dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan tentunya semangat untuk memakmurkan masjid,”harapnya.
Dalam kesempatan Ahad lalu, Ustadz Muhammad Mufid MPdI, menyampaikan
ulasan singkat Mutiara Hikmah Subuh Dewan Masjid Prabumulih di masjid at Taqwa KM 6 Gunung Ibul, tentang kata Taqwa. Menurutnya, mengaku diri menjadi orang bertaqwa sangat mudah. Namun yang sulit itu diri seseorang diakui Allah sebagai orang bertaqwa.
Jabaran Tentang taqwa,Ustadz Mohammad Mufid.Mpdi Ketua Ikadi Kota Prabumulih yang juga guru SDN 46 Prabumulih Propinsi Sumatera Selatan ini menjelaskan, paling tidak ada empat indikator orang taqwa sesuai huruf arabnya. Menuru ulama bernama Imam Qusyairi, Taqwa terdiri empat huruf yaitu : ta’ (ت)، qof (ق)، wawu (و) dan ya’ (ي),” jelasnya.
1. huruf Ta, Tawadhu. Orang muslim harus punya karakter tawadhu, yang artinya rendah hati, bukan rendah diri. Lawan kata tawadhu adalah takabbur alias sombong. Waspadalah, setiap orang yang berusaha tawadhu, setan dan iblis akan berusaha dan mencari celah agar hati manusia punya sifat sombong.
Iblis laknatullah akan mencari target sasaran untuk membisikkan sifat sombong, terutama kepada orang yang bertambah hartanya, bertambah ilmunya, bertambah kedudukannya dan bertambah ketaatannnya. “Makanya waspadalah, tetap meminta kepada Allah sang raja kehidupan agar tetap tawadhu,” jelasnya.
2. huruf Qof, Qana’ah. Qona’ah adalah menerima apa adanya baik itu kecil atau besar, sedikit ataupun banyak yang diberikan Allah ta’ala. Inti Qana’ah adalah selalu bersyukur atas nikmat Allah ta’ala. Tidak selalu merasa kurang dan kurang. Kalau terus merasa kurang, kita jadi seperti diperbudak dunia. Habus waktu, energi untuk mengejar dunia, sampai lupa Akhirat.
3. huruf Wau, Wara’
Wara’ adalah sifat agar terhindari dari hal yang tidak baik, seperti menjauhi sesuatu yang masih subhat, tidak jelas statusnya. Misalnya harta atau makanan syubhat yang diperoleh. Lebih bagus tinggalkan.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah saw bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya)
4.huruf Yaa, Yakin
Yakin yaitu meyakini dengan sungguh-sungguh tanpa ada keraguan. Misalnya yakin terhadap adanya Allah SWT, yakin terhadap malaikat yang selalu mengawasi manusia. “Dan yakin terhadap akan dibalasnya segala amal yang dilakukan manusia, serta banyak lagi hal yang terkait dengan keyakinan yang dapat dibahas lebih lanjut di pelajaran tauhid,”Tutupnya (***)