2,563 total views, 3 views today
DELIK-HUKUM.ID ( DEPOK ) — Dinilai karena gagal di kontestasi Pileg kemarin, hal tersebut langsung politisi PDI-P Ikravani Hilman membuat pernyataan dan mengkritisi pernyataan Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriatna terkait tentang SDN Pocin 1, dan berakhir banyak menuai beragam komentar.
Seperti, Dewan Penasehat Keluarga Besar Bang Imam (KBBI), Agus Sutondo didampingi Novli S, menggunakan, bahwa itu tepat, jjika Ketua DPRD Kota Depok menyebut Jalan Margonda tidak lagi boleh digunakan untuk sarana pendidikan.
“Karena, itu berkaitan dengan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas, dimana Margonda adalah central Kota Depok,” ujar Aston sapaan akrabnya, kepada pewarta, Selasa (22/10/2024).
Aston meminta Ikravani Hilman agar jangan bicara sesuai nafsu yang ada di kepalanya, terlebih menjelang Pilkada Depok 2024. Sebab, apa yang dilakukan Ikravani sebagai salah satu cara agar dinilai bekerja oleh Tim Pemenangan Supian-Chnadra pada pelaksanaan 27 November 2024 mendatang.
“Jadi, mungkin agar dinilai kerja oleh Tim Pemenangan SS-Chandra, kan selama ini terlihat yang bersangkutan diam saja kan, ini salah satu cara agar terlihat ikut berkampanye memenangkan paslon 02,” ucap Aston.
Pernyataan Aston juga diamini salah satu punggawa Relawan Imam Budi Hartono (IBH) Novli Siregar, menyebutkan, bahwa Ikravani Hilman sebagai politisi tak memiliki adab.
“Karena, pernyataan Ikra yang menyebut Ketua DPRD harus memeriksakan otaknya, itu dianggapnya sebagai sebuah penghinaan. Namun, dirinya meyakini Ketua DPRD tidak akan merespons pernyataan Ikra, karena, levelnya jauh berbeda,” tukas Novli.
Ia juga menyinggung, bahwa dengan cara-cara ikra yang seperti itulah yang membuat Ikra gagal kembali menjadi anggota dewan meskipun berstatus incumbent atau petahana.
“Jadi, di nilai level intelektual yang jauh berbeda pastinya tidak akan membuat Ketua DPRD terpancing. Kalau mau, cukup lawan saya saja incumbent gagal seperti itu mah. Saya juga yakin narasi membabi butanya itu ada kaitannya dengan kegagalannya pada Pileg kemarin,” tandas Novli.
Novli menegaskan, bahwa nama Ikravani Hilman sempat ramai ramai diperbincangkan karena berani mengatakan Ketua DPRD Kota Depok, “Jadi, itu dinilai sebuah penghinaan. Bahkan nama itu juga yang berani menyebut Wali Kota Depok dengan sebutan sinting. Sungguh tidak patut ditiru,” tegasnya.
( MUL/RED )