
4,107 total views, 3 views today
DELIK-HUKUM.ID ( PASAMAN BARAT ) — Hampir dua tahun masyarakat Pasaman Barat Khususnya dikawasan Muara Mais merasa gerah dengan adanya aktifitas pertambangan emas ilegal yang disebut adanya keterlibatan oknum TNI AD inisial PS yang bertugas di salah satu Koramil yang ada di Propinsi Sumatera Barat tersebut.
Aksi protes melalui unjuk rasa sudah kerap dilakukan oleh warga yang sangat keberatan dengan aktifnya kegiatan melanggar hukum itu mulai dari tingkat Desa bahkan sampai provinsi namun tidak membuahkan hasil.
Ada juga informasi yang dihimpun wartawan media ini melalui nara sumber yang rumahnya tidak jauh dari tempat penambangan tersebut menuturkan bahwa beberapa pengelola lokasi ilegal itu pernah mengancam dirinya akan “dilenyapkan” bila mana kembali menyuarakan protes terkait adanya penambangan tersebut kepada instansi pemerintah dan juga aparat penegak hukum.
“Aku pernah baya (Kawan-red/sebutan teman dalam bahasa mandailing) diancam Akan dilenyapkan kalau ikut lagi demo mengenai tambang itu” Cerita Lubis kepada media ini disebuah warung kopi seputaran kawasan penambangan tersebut” Senin (13/1) sekira pukul 14.30 WIB.
Ada lima nama orang disebut masyarakat yang menjadi bagian pengelola tambang itu salah satunya Nasir (57) yang katanya “Pecatan” anggota TNI AD sekaligus sebagai ujung tombak dalam kegiatan yang sangat mencemarkan lingkungan tersebut.
Pria berkulit hitam itu sering dilihat warga lalu lalang melintas di kawasan Silaping juga Aek Nabirong yang diduga kuat untuk memantau sekaligus “Menjaga” tempat yang mereka jadikan lumbung uang ilegal itu.
Tidak sampai disitu saja,PS yang katanya anggota TNI AD aktif itu juga sering mendatangi lokasi seolah menunjukan kepada masyarakat bahwa tambang ilegal itu dibawah “Pertahanan” dirinya sehingga aparat penegak hukum terkesan melakukan pembiaran dengan durasi waktu sekitar dua tahun yang dianggap cukup lama dan banyak merugikan masyarakat salah satunya sudah tidak ada lagi lubuk larangan untuk beramai-ramai menangkap ikan yang menjadi Favorit masyarakat bila hari raya tiba karena sejak adanya tambang ilegal tersebut sungai yang sebelumnya sangat jernih berubah total menjadi keruh karena tercemar akibat proses penambangan emas tersebut.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Dwi Sulistyawan Sik.,M.si seolah baru mengetahui adanya kegiatan itu saat dikonfirmasi wartawan media ini melalui pesan singkat whatsapp selular miliknya dengan nomor 08137979xxxx Senin (13/1) Sekira Pukul 17.00 WIB “oh Dimana itu,,? Nanti coba di cek” tulis singkat Pria yang memiliki pangkat tiga bunga melati di pundaknya itu. (ZAL/FL)