3,853 total views, 6 views today
Pesisir selatan,DELIK-HUKUM.ID—Bencana datang lagi,lebih tepatnya menimpa salah satu desa kecil di kecamatan bayang,kenagarian kapujan,kabupaten pesisir selatan provinsi sumatera barat.Terjadi tanggal 15 Agustus 2023,baru-baru ini.
Negeri yang indah,serta dikenal dengan sebutan Mekkah Kecil Surambi Aceh mendapat julukan tersebut karena para ulama.Dikelilingi oleh perbukitan dan dialiri sungai bayang bungo dan sungai batang bayang.Dua sungai ini pun menjadi destinasi wisata sebenarnya karena ke indahan alamnya yang di kelilingi oleh perbukitan yang masih asri.
Kronologi musibah tersebut terjadi karena luapan salah satu sungai yaitu sungai bayang bungo yang arus nya melebihi ambang batas tepian sungai dan air nya limpah ruah ke tepian pemukiman penduduk yang juga bermukim di tepian sungai.
Dan bukan hanya pemukiman warga yang terkena dampaknya tapi juga ke sawah sawah warga yang berada di tepi aliran sungai dan sekitarnya,yang berdampak parah karena warga gagal panen yang mengakibatkan kerugian yang sangat mendalam bagi warga,di perkirakan warga menderita kerugian di taksir mencapai ratusan juta rupiah.
Saat di konfirmasi oleh awak media,salah satu warga yang menderita kerugian menyebutkan bahwa belum ada bantuan dari pihak manapun.karena warga kapujan mayoritas petani dan mendapat hasil dari pertanian untuk kelangsungan hidup mereka,sedangkan sektor inti inilah yang terkena musibah.Karena ini awal mulai musim penghujan dan paceklik juga melanda dengan datang nya musibah luapan sungai bayang bungo yang dahsyat, yang biasa nya tidak pernah terjadi.
Bukan hanya curah hujan yang tinggi ,Diduga pula musibah ini terjadi akibat penebangan dan pembabatan hutan secara sembarangan,tidak hanya sampai di situ area hutan yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat kapujan pun sekarang di garap oleh yang bukan pemilik lahan tersebut,sungguh miris dan lengkap sudah penderitaan masyarakat di kapujan,ucapnya .
Padahal pemerintah sudah dengan tegas mencanangkan sistem tebang pilih dan tanam kembali demi penghijauan dan pelestarian agar tidak terjadi longsor dan banjir.
Saat ini pun belum ada pihak pihak yang bertanggung jawab serta belum ada nya bantuan baik itu dari pihak kenagarian atau pun dari pihak kecamatan serta kabupaten serta kota yang mengulurkan bantuan,se akan akan acuh tak acuh dan tutup mata dengan kejadian ini ” Yo mungkin karano nagari kami ketek ma adoh nan ka mambantu dan siapo urang nyo nan ka manjuluak ka ateh pun dak adoh do ”(ya karena negeri/kampung kami kecil siapa yang mau membantu dan siapa orangnya yang bisa meminta bantuan ke pemerintah pun tak ada)terang warga tersebut dengan mengebu-gebu.
Sebenarnya aparat setempat (wali nagari )mengambil inisiatif karena nagari/kampung ini di kepalai oleh wali nagari setara dengan lurah yang seharusnya meminta bantuan atas apa yang di alami warga,tapi malah terkesan cuek dan acuh dan ini lah yang paling di sesalkan warga.
Warga berharap dinas terkait serta pemerintah setempat mengulurkan bantuan dan menanggapi musibah tersebut,karena dengan kejadian ini mereka menderita yang teramat mendalam baik secara moril dan juga materil tentunya.(NH/DHK)
Dampak dari penebangan pohon secara liar tanpa memikirkan dampak jangka pendek apalagi jangka panjang…
Sangat meresahkan, namun warga cuma berani ngomong ketika ada banjir yang besar dalam bulan ini di Kampung kami Kanagarian Kapujan…
Oleh sebab itu kawal dan awasi sebab apapun itu pasti berdampak terhadap khalayak ramai🙏🏻
Pilihlah pemimpin yang baik dan benar dalam memimpin serta amanah dan dapat membangun kampung halamannya agar lebih baik dan maju,dan beliau pun harus cepat tanggap terhadap apapun itu.terima kasih🙏🙏🙏